BAB
I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dilingkungan
masyarakat, dalam organisasi formal maupun nonformal selalu ada seseorang yang
dianggap lebih dari yang lain. Seeorang yang memiliki kemampuan yang
lebih tersebut kemudian diangkat atau ditunjuk sebagai orang yang dipercayakan
untuk mengatur orang lainnya. Biasanya orang seperti itu disebut pemimpin atau
manajer. Dari kata pemimpin itulah kemudian muncul istilah kepemimpinan
(setelah melalui proses yang panjang). Sebagaimana tujuan Allah SWT.
Menciptakan manusia sebagai pemimpin (khalifah), Firman Allah SWT. Dalam surah
Al-Baqarah ayat 30:
øÎ)ur tA$s% /u Ïps3Í´¯»n=yJù=Ï9 ÎoTÎ) ×@Ïã%y` Îû ÇÚöF{$# ZpxÿÎ=yz (
(#þqä9$s% ã@yèøgrBr& $pkÏù `tB ßÅ¡øÿã $pkÏù à7Ïÿó¡our uä!$tBÏe$!$# ß`øtwUur ßxÎm7|¡çR x8ÏôJpt¿2 â¨Ïds)çRur y7s9 ( tA$s% þÎoTÎ) ãNn=ôãr& $tB w tbqßJn=÷ès? ÇÌÉÈ
30. ingatlah ketika
Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
2. Rumusan
Masalah
Berdasarakan latar belakang diatas, pemakalah
merumuskan masalah yang akan dibahas, yaitu :
-
Hal
penting yang pertama-tama perlu diketahui adalah, apakah kepemimpinan itu?
-
Pengertian
kepemimpinan?
-
Pengertian
organisasi?
-
Fungsi
kepemimpinan dalam organisasi?
3. Tujuan
Tujuan fungsi kepemimpinan dalam organisasi
yaitu berusaha meramalkan efektifitas kepemimpinan dalam berbagai situasi.
Menurut model yang dikembangakan oleh Robert J. house, pemimpin menjadi efektif
karena pengaruh motivasi mereka yang positif, kemampuan untuk melaksanakan, dan
kepuasan pengikutnya. Teorinya disebut sebagai jalur-tujuan karena memfokuskan
pada bagaimana pemimpin memengaruhi persepsi pengikutnya pada tujuan kerja,
tujuan pengembangan diri, dan jalan untuk mencapai tujuan organisasi.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian kepemimpinan
Kepemimpinan yaitu kekuatan untuk menggerakkan dan mempengaruhi orang.
Atau bisa juga sebagai sebuah alat, sarana atau proses untuk membujuk orang
agar bersedia melakukan sesuatu secara sukarela/ sukacita.
Kepemimpinan juga dikatakan sebagai proses mengarahkan dan memengaruhi
aktivitas-aktivitas yang ada hubungannya dengan pekerjaan para anggota
kelompok, yaitu :
Ø
Kepemimpinan itu melibatkan
orang lain baik itu bawahan maupun pengikut,
Ø
Kepemimpinan melibatkan
pendistribusian kekuasaan antara pemimpin dan anggota kelompok secara seimbang,
karena anggota kelompok bukanlah tanpa daya,
Ø
Adanya kemampuan untuk
menggunakan bentuk kekuasaan yang berbeda untuk mempengaruhi tingkah laku
pengikutnya melalui berbagai cara.
Oleh karena itu
kepemimpinan pada hakikatnya adalah:
·
Proses mempengaruhi atau
memberi contoh dari pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujan
organisasi;
·
Seni mempengaruhi dan
mengarahkan orang dengan cara kepatuhan,
kepercayaan, kehormatan, dan kerja sama yang bersemangat dalam mencapai tujuan
bersama;
·
Kemampuan untuk
mempengaruhi, memberi inspirasi dan mengarahkan tindakan sesorang atau kelompok
untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Didalam islam kepemimpinan identik dengan istilah khalifah yang berarti
wakil. Pemakaian khalifah setelah rosulullah SAW. Wafat menyentuh juga maksud
yang terkandung didalam perkataan “amir” (yang jamaknya umara) atau penguasa.
Oleh karena itu, kedua istilah ini dalam bahasa Indonesia disebut pemimpin
formal. Namun, jika merujuk kepeda firman Allah SWT. Dalam surah al- Baqarah
(2) ayat 30 yang berbunyi :
øÎ)ur tA$s%
/u Ïps3Í´¯»n=yJù=Ï9 ÎoTÎ) ×@Ïã%y`
Îû
ÇÚöF{$# ZpxÿÎ=yz
(
ÇÌÉÈ
" ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat:
"Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi."
(QS Al-Baqarah [2] : 30)
B.
Pengertian organisasi
v Organisasi
adalah wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya
tidak dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri. Organisasi merupakan
suatu unit terkoordinasi yang terdiri setidaknya dua orang, berfungsi mencapai
sasaran tertentu atau serangkaian sasaran. [1]
Berkaitan dengan
adanya pengertian organisasi, dalam Al-qur’an dicontohkan beberapa surat yang
berkaitan dengan organisasi, sebagaimana firman Allah SWT.
É$pkr'¯»t tûïÏ%©!$#
(#qãYtB#uä (#räè{
öNà2uõÏm (#rãÏÿR$$sù BN$t6èO
Írr& (#rãÏÿR$# $YèÏJy_ ÇÐÊÈ
71. Hai orang-orang yang
beriman, bersiap siagalah kamu, dan majulah (ke medan pertempuran)
berkelompok-kelompok, atau majulah bersama-sama!
v Definisi
organisasi
·
Menurut
Mc. Farland, organisasi didefinisikan sebagai berikut “ An organization is
an identifiable group of people
contributing their efforts toward the attainment of goals”. Organisasi
adalah suatu kelompok manusia yang dapat dikenal yang menyumbangkan usahanya
terhadap tercapainya suatu tujuan.
·
Menurut
Dimock, organisasi didefinisikan sebagai
berikut: “organization is the systematic bringing together of interdependent
part to form a unified whole through which authority, coordination and control
may be exercised to achive a given purpose.” Organisasi adalah perpaduan secara
sistematis dari pada bagian-bagian yang saling ketergantungan/ berkaitan untuk
membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan. Koordinasi dan
pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan.[2]
C. Fungsi
kepemimpinan dalam Organisasi
Fungsi artinya jabatan (pekerjaan) yang
dilakukan atau kegunaan sesuatu hal atau kerja suatu bagian tubuh. Sedangkan
fungsi kepemimpinan berhubungan langsung dengan situasi social dalam kehidupan
kelompok/ organisasi masing-masing, yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin
berada diluar dan bukan didalam situasi itu. Atau bisa disebut fungsi
kepemimpinan dalam Organisasi ialah memandu, menuntun, membimbing, membangun,
member atau membangunkan motivasi-motivasi kerja, mengemudikan organisasi, menjalin
jaringan-jaringan komunikasi yang baik, memberikan supervisi/ pengawasan uang
efisien, dan membawa para pengikutnya kepada sasaran yang ingin dituju, sesuai
dengan ketentuan waktu dan perencanaan.
Fungsi kepemimpinan merupakan gejala social,
karena harus diwujudkan dalam interaksi antar individu didalam situasi social
suatu kelompok/ organisasi. Fungsi kepemimpinan memiliki dua dimensi yaitu:
ü Dimensi
yang berkenaan dengan tingkat kemampuan mengarahkan (direction) dalam
tindakan atu aktivitas pemimpin.
ü Dimensi
yang berkenaan dengan dukungan (support) atau keterlibatan orang-orang
yang dipimpin dalam melaksanakan tugas-tugas pokok kelompok/ organisasi.
Secara operasioanal dapat dibedakan dalam lima
fungsi pokok kepemimpinan, yaitu :
a. Fungsi
instruksi.
Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah.
Pemimpin sebagai komunikator merupakan pihak yang menentukan apa, bagaimana,
bilamana, dan dimana perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan
secara efektif memerlukan kemampuan untuk menggerakkan dan memotivasi orang
lain agar mau melaksanakan perintah.
b. Fungsi
konsultasi
Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada
tahab pertama dalam usaha menetapkan keputusan, pemimpin kerap kali memerlukan
bahan pertimbangan, yang mengharuskannya berkonsultasi dengan orang-orang yang
dipimpinnya yang dinilai mempunyai berbagai bahan informasi yang diperlukan
dalam menetapkan keputusan. Tahap berikutnya konsultasi dari pimpinan pada
orang-orang yang dipimpin dapat dilakukan setelah keputusan ditetapkan dan sedang
dalam pelaksanaan. Konsultasi itu dimaksudkan untuk memperoleh masukan berupa
umpan balik (feedback) untuk memperbaiki dan menyempurnakan keputusan-
keputusan yang telah ditetapkan dan dilaksanakan. Dengan menjalankan fungsi
konsultatif dapat diharapkan keputusan-keputusan pimpinan akan mendapat
dukungan dan lebih mudah
menginstruksikannya, sehingga kepemimpinan
berlangsung efektif.
c. Fungsi
partisipasi
Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha
mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam keikut sertaan mengambil
keputusan maupun dalam melaksanakannya. Partisipasi tidak berarti bebas berbuat
semaunya, tetapi dilakukan secara terkendali dan terarah berupa kerja sama
dengan tidak mencampuri atau mengambil tugas pokok orang lain. Keikutsertaan pemimpin harus tetap dalam fungsi sebagai pemimpin dan
bukan pelaksana.
d. Fungsi
delegasi
Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan
pelimpahan wewenang membuat/ menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan
maupun tanpa persetujuan dari pimpinan. Fungsi delegasi pada dasarnya berarti
kepercayaan. Orang-orang penerima delegasi itu harus diyakini merupakan
pembantu pimpinan yang
memiliki kesamaan prinsip, persepsi, dan
aspirasi.
e. Fungsi
pengendalian
Fungsi pengendalian bermaksud bahwa
kepemimpinan yang sukses/ efektif mampu mengatur aktivitas anggotanya secara
terarah dan dalam koordinasi yang efektif sehingga memungkinkan tercapainya
tujuan bersama secara maksimal. Fungsi pengendalian dapat diwujudkan melalui
kegiatan bimbingan, pengaraha, koordinasi, dan pengawasan.
Seluruh fungsi kepemimpinan tersebut
diselenggarakan dalam aktivitas kepemimpinan secara integral. Pelaksanaannya
berlangsung secara berikut:
§ Pemimpin
berkewajiban menjabarkan program kerja.
§ Pemimpin
harus mampu memberikan petunjuk yang jelas.
§ Pemimpin
harus berusaha mengembangkan kebebasan berpikir dan mengeluarkan pendapat.
§ Pemimpin
harus mengembangkan kerja sama yang harmonis.
§ Pemimpin
harus mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan masalah ssesuai batas
tanggung jawab masing-masing.
§ Pemimpin
harus berusaha menumbuhkembangkan kemampuan memikul tanggung jawab.
§ Pemimpin
harus mandayagunakan pengawasan sebagai alat pengendali. Pada prinsipnya
seorang pemimpin harus mempertanggung jawabkan semua tindakannya, sebagimana
firman Allah SWT. Dalam surat Al-isra’ [17] ayat 36:
wur ß#ø)s? $tB }§øs9 y7s9 ¾ÏmÎ/ íOù=Ïæ 4 ¨bÎ) yìôJ¡¡9$# u|Çt7ø9$#ur y#xsàÿø9$#ur @ä. y7Í´¯»s9'ré& tb%x. çm÷Ytã Zwqä«ó¡tB ÇÌÏÈ
36. dan janganlah kamu
mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya
pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan
jawabnya.[3]
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Fungsi artinya jabatan (pekerjaan) yang
dilakukan atau kegunaan sesuatu hal atau kerja suatu bagian tubuh. Sedangkan
fungsi kepemimpinan berhubungan langsung dengan situasi social dalam kehidupan
kelompok/ organisasi masing-masing, yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin
berada diluar dan bukan didalam situasi itu. Atau bisa disebut fungsi
kepemimpinana ialah memandu, menuntun, membimbing, membangun, member atau
membangunkan motivasi-motivasi kerja, mengemudikan organisasi, menjalin
jaringan-jaringan komunikasi yang baik, memberikan supervisi/ pengawasan uang
efisien, dan membawa para pengikutnya kepada sasaran yang ingin dituju, sesuai
dengan ketentuan waktu dan perencanaan.
Fungsi kepemimpinan merupakan gejala social,
karena harus diwujudkan dalam interaksi antar individu didalam situasi social
suatu kelompok/ organisasi.
Berdasarkan teori dan definisi di atas
pemakalah mengambil suatu kesimpulan penggabungan teori yang di bahas dan pemikiran pemakalah yaitu:
Ø
Kepemimpinan itu melibatkan
orang lain baik itu bawahan maupun pengikut,
Ø
Kepemimpinan melibatkan
pendistribusian kekuasaan antara pemimpin dan anggota kelompok secara seimbang,
karena anggota kelompok bukanlah tanpa daya,
Ø
Adanya kemampuan untuk
menggunakan bentuk kekuasaan yang berbeda untuk mempengaruhi tingkah laku
pengikutnya melalui berbagai cara.
Ø
Dan pada akhirnya fungsi
kepepimpinan ini adalah untuk menjadikan suatu pekerjaan atau suatu organisasi
itu dapat memaksimalkan kinerja,yaitu kinerja yang bersifat bekerjasama bukan
bekerja sendiri-sendiri karena pada hakekat.ya bahwa suatu organisasi dan jabatannya
itu untuk mewujudkan suatu kerjasama untuk mempermudah kerja masing-masing
bidang sesuai fungsinya
2. Kritik dan Saran
Demikian makalah yang dapat kami buat dan persentasikan, pada nyatanya
dalam makalah ini banyak sekali terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami
harap kritik dan saran yang konstruktif guna pembuatan makalah mendatang agar
lebih baik lagi
Dafatar Pustaka
Handayaningrat,
soewarno, 1981.pengantar studi ilmu administrasi dan manajemen.Jakarta;CV
HAJI MASAGUNG
Kartono,
Kartini,2009.pemimpin dan kepemimpinan.Jakarta;PT RajaGrafindo Persada
Riva’I,
veitzal, dan Mulyadi, Deddy.2009.kepemimpinan dan prilaku Organisasi.Jakarta;PT
RajaGrafindo Persada
Dydiet Hardjto. 1997. Teori Organisasi Dan
Teknik Pengorganiasian. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
Hersey Paul & Kenneth H. Blanchard. 1990.
Manajemen perilaku Organisasi Pendayagunaan Sumber Daya Manusia. Jakarta :
Penerbit Erlangga.
J. Winardi. 2006. Teori Organisasi Dan
Pengorganisasian. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
Melcher J. Arlyn. 1995. Struktur Dan Proses
Organisasi (Jilid 2). Jakarta : PT Rineka Cipta.
W.F.G. Mastenbroek. 1986. Penanganan Konflik
Dan Pertumbuhan Organiasasi. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia
(UI-Press).
Munandar, Ashar Sunyoto. 2001. Psikologi
Industri dan Organisasi. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.
[1] Handayaningrat, soewarno, 1981.pengantar
studi ilmu administrasi dan manajemen.Jakarta;CV HAJI MASAGUNG
Kartono,
Kartini,2009.pemimpin dan kepemimpinan.Jakarta;PT RajaGrafindo Persada
Riva’I,
veitzal, dan Mulyadi, Deddy.2009.kepemimpinan dan prilaku Organisasi.Jakarta;PT
RajaGrafindo Persada
[2] Dydiet Hardjto. 1997. Teori Organisasi Dan
Teknik Pengorganiasian. Jakarta : PT
RajaGrafindo Persada.
Hersey Paul &
Kenneth H. Blanchard. 1990. Manajemen perilaku Organisasi
Pendayagunaan Sumber Daya Manusia. Jakarta
: Penerbit Erlangga.
[3] J.
Winardi. 2006. Teori Organisasi Dan Pengorganisasian. Jakarta : PT
RajaGrafindo Persada.
Melcher J. Arlyn. 1995. Struktur Dan Proses
Organisasi (Jilid 2). Jakarta : PT Rineka Cipta.
W.F.G.
Mastenbroek. 1986. Penanganan Konflik Dan Pertumbuhan Organiasasi. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).
Munandar, Ashar Sunyoto. 2001. Psikologi Industri
dan Organisasi. Jakarta : Penerbit Universitas Indones
Tidak ada komentar:
Posting Komentar