Jumat, 12 Juni 2015

Media Audio


 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang

Manusia sebagai makhluk sosial, sehingga kehidupannya tidak lepas dengan berkomunikasi dengan yang lainnya. Tentunya dalam melakukan komunikasi diperlukan alat untuk menyampaikan sesuatu yang dianggap perlu. Sebelum Johanes Gutemberg menemukan mesin cetak pada 1440-an, kebanyakan informasi disampaikan dari generasi ke generasi secara lisan, epos, mitos dan dongeng dalam semua kebudayaan kuno disampaikan melalui tradisi lisan. Di dalam dunia pendidikan komunikasinya menggunakan media audio, kalau kita berbicara masalah audio maka tidak lepas dari pembahasan aspek pendengarannya. Pendengaran adalah alat untuk mendengar.
Mendengarkan sesungguhnya merupakan proses rumit yang melibatkan empat unsur :
a.       Mendengar
b.      Memperhatikan
c.       Memahami
d.      Mengingat
Jadi, definisi mendengarkan adalah proese selektif untuk memperhatikan, mendengarkan, memahami dan mengingat simbol-simbol pendengaran.

1.2   Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan  media audio dalam pembelajaran ?
2.      Apa saja Jenis-jenis media audio ?
3.      Bagaimana pengembangan pembelajaran dengan media audio ?

1.3  Tujuan

1.      Mengetahui pengertian media audio dalam pembelajran
2.      Mngetahui jenis-jenis media audio
3.      Memahami pengembangan pembelajaran dengan audio





BAB II
PEMBAHASAN

A.      Media Audio dalam Pembelajaran

1.    Pengertian Media
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Sedangkan Audio merupakan, sesuatu yang berkaitan dengan indra pendengar, dimana pesan yang disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang, baik verbal (kedalam kata-kata atau bahasa lisan) maupun non verbal (musik, instrumen, dsb). Beberapa ahli seperti, Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Sedangkan, National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Dari  pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar.
Program audio dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran individual, berkelompok, maupun masal. Dalam pembelajaran individual misalnya dimanfaatkan pada mata pelajaran Bahasa Inggris dimana sekarang banyak  program belajar bahasa secara mandiri melalui program audio (yang umumnya dilengkapi dengan bahan cetak seperti buku). Penggunaan program audio untuk pembelajaran individual sangat ideal karena pengguna atau siswa dapat mengatur kecepatan belajarnya sendiri. Seperti halnya jika kita mendengarakan lagu dari suatu kaset. Siswa dapat memutar kasetnya kapan saja, serta dapat mengulang-ulang (rewind) atau mempercepat (fast forward) pemutaran kaset sesuai dengan kebutuhannya. Adapun untuk pembelajaran massal dan berkelompok, manfaat audio juga sangat signifikan. Sebagai contoh misalnya digunakan dalam ceramah massal melalui radio, ataupun pembelajaran yang dikontrol dari  kelas.

2.    Fungsi Media
a.         Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar-gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial.
b.        Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena :
i.            Obyek terlalu besar
ii.          Obyek terlalu kecil
iii.        Obyek yang bergerak terlalu lambat
iv.        Obyek yang bergerak terlalu cepat
v.          Obyek yang terlalu kompleks
vi.        Obyek yang bunyinya terlalu halus
vii.      Obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi

Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
1)      Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.
2)      Media menghasilkan keseragaman pengamatan
3)      Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
4)      Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
5)      Media membangkitkan motivasi/minat dan merangsang anak untuk belajar.
6)      Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak.
7)      Mengatasi kesulitan dalam pembelajaran IPA misalnya, melihat benda-benda yang kecil seperti bakteri dan sel.
8)      Media dapat mengatasi menjelaskan peristiwa-peristiwa alam.


3.    Peran Media Audio dalam pembelajaran
Dalam pembelajaran,  program media audio memiliki tiga peran penting, antara lain:
a.       Untuk memberi ilustrasi yang lebih “hidup” sehingga dapat membuat pembelajaran menjadi lebih jelas dan tidak membosankan.
b.      Untuk menjadi pemicu belajar dengan teknik tertentu. Misalnya untuk pengajaran cara berdebat dengan memperdengarkan rekaman dua orang sedang berdebat, untuk pengajaran cara melakukan kritik dengan memperdengarkan rekaman suatu diskusi yang bersifat kritis, dan sebagainya.
c.       Sebagai alat pembelajaran utama, yaitu memperdengarkan uraian/ceramah tentang keseluruhan materi yang diajarkan. Misalnya pada pengajaran massal yang diberikan melalui siaran radio ataupun melalui rekaman program audio yang disebarkan secara luas.
4.    Ciri-ciri Media Audio
Media pembelajaran audio memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
a.       Dapat di dengar baik untuk individual maupun untuk kelompok
b.      Relatif mahal di bandingkan media terdahulu karena di butuhkan alat-alat elektronik.
c.       Media audio tertentu, misal: radio mempunyai kelemahan antara lain informasi yang di dengar tidak di ulang peserta didik bersifat menerima saja tidak dapat memberikan balikan.
d.      Melalui media dengar, program dapat di susun sedemikian rupa agar semua tingkat umur dan lapisan masyarakat dapat memanfaatkan dalam usaha pemerataan pendidikan.

5.    Manfaat Media Pembelajaran Audio
1.      Proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan tepat dan berdaya guna.
2.      Untuk mempermudah bagi guru/pendidik dalam menyampaikan informasi materi kepada anak didik.
3.      Untuk mepermudah bagi anak didik dalam menyerap atau menerima materiyang disampaikan oleh guru.
4.      Untuk dapat mendorong keinginan anak didik untuk mengeahui lebih banyak dan mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh guru.
5.      Untuk menghindari salah pengertian atau salah paham antara anak didik yang satu dengan peseta didik yang lain terhadap maeri yang disampaikan oleh guru.

6.    Langkah langkah Penggunaan Media Audio
Adapun langkah-langkah umum dalam penggunaan media audio sebagai media pembelajaran yaitu:
a.       Langkah persiapan, beberapa hal yang harus diperhatikan adalah:
1)        Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran.
2)        Kesesuaian dengan materi yang akan disampaikan
3)        Situasi dan kondisi siswa


b.      Langkah Penerimaan
Dalam langkah ini, diharapkan guru dan siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan mendengarkan secara seksama. Guru dapat mencatat hal-hal yang penting, kata-kata baru dan kata-kata sulit yang nantinya berguna sebagai refleksi di akhir perjalanan. Bagi siswa juga dapat melakukan kegiatan seperti membuat pertanyaan dan ringkasan materi.
c.       Kegiatan lanjutan
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan melakukan refleksi dan tanya jawab antar guru dengan siswa. Sekaligus bisa dilakuakn penugasan terhadap siswa berhubungan dengan materi yang disampaikan.
7.      Kelebihan dan Kekurangan Media Audio
Dari penjelasan diatas, secara umum penggunaan audio dalam pembelajaran memiliki beberapa keuntungan diantaranya:
a.       Harga terjangkau
b.      Rekaman dapat digandakan
c.       Media audio tertentu dapat diputar berulang-ulang
d.      Pengoprasian relatif mudah
e.       Sifatnya mudah untuk dipindahkan
f.       Dapat merangsang partisifasi aktif pendengaran siswa, serta dapat mengembangkan daya imajinasi seperti menulis, menggambar dan sebagainya.
g.      Dapat memusatkan perhatian siswa seperti membaca puisi, sastra, menggambar musik dan bahasa.
Adapun kekurangan dalam penggunaan audio adalah:
a.       Dalam suatu rekaman, sulit menentukan lokasi suatu pesan atau informasi. Jika pesan atau informasi itu berada di tengah-tengah pita maka akan memakan waktu lama untuk menentukannya.
b.      Memerlukan suatu pemusatan pada suatu pengalaman yang tetap dan tertentu, sehingga pengertiannya harus didapat dengan cara belajar khusus.
c.       Media Audio yang menampilkan symbol digit dan analog dalam bentuk auditif adalah abstrak, sehingga pada hal – hal tertentu memerlukan bantuan pengalaman visual.
d.      Karena abstrak, tingkatan pengertiannya hanya bisa dikontrol melalui tingkatan penguasaan  pembendaharaan kata – kata  atau  bahasa,  serta  susunan  kalimat.
e.       Media  ini hanya  akan  mampu  melayani  secara  baik bagi mereka yang sudah mempunyai kemampuan dalam berfikir abstrak.
f.       Penampilan melalui ungkapan perasaan atau symbol analog lainnya dalam bentuk suara harus disertai dengan perbendaharaan pengalaman  analog tersebut pada si penerima.

B.                Jenis-Jenis Media Audio

Karakteristik audio adalah memiliki unsure yang dapat menghasilkan bunyi atau suara. Adapun jenis-jenis audio sebagai berikut:
1.        Piringan Hitam
Dari zaman dulu orang-orang sudah dapat merekam suara mereka dengan piringan hitam. Tetapi seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, piringan hitam ini sudah mulai ditinggalkan dan tidak dimanfaatkan lagi.
 




Gambar 1. Piringan Hitam
2.        Tape Recorder dan Kaset
Tape recorder adalah alat perekam yang menggunakan pita dalam kaset, pita tersebut digulung-gulung pada kumparan yang berada didalam kotak yang disebut kaset. Dalam pembelajaran, pesan dan isi pelajaran dapat direkam melalui kaset tersebut sehingga hasil rekaman itu bisa diputar kembali pada saat yang diinginkan. Pesan dan isi pelajaran itu dimaksudkan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemajuan siswa sebagai upaya mendukung terjadinya proses belajar. Materi rekaman audiotape adalah cara ekonomis untuk menyiapkan isi pelajaran atau jenis informasi tertentu. Rekaman dapat dipersiapkan untuk sekelompok siswa, dan sekarang ini sudah lumrah rekaman dipersiapkan untuk penggunaan perorangan.  Tape recorder sangat besar manfaatnya dalam mengajarkan pembelajaran di sekolah. Karena itu penggunaan alat tersebut harus diperbanyak sebagai sarana dalam pembelajaran ataupun yang lainnya. Yang perlu di ingat dalam penggunaan tape recorder dalam mengajar yaitu bagaimana penggunaannya.

 


Gambar 2. Tape Recorder dan Kaset
     Keuntungan-keuntungan tape recorder sebagai media pengajaran adalah sebagai berikut:
1.      Materi yang telah disampaikan dapat diputar kembali, sehingga materi  tersebut menjadi lebih jelas
2.      Dapat digunakan sebagai alat perekan ketika melakukan wawancara dengan narasumber untuk melengkapi materi pembelajaran
3.      Dapat menimbulkan banyak kegiatan. Disamping mendengarkan, anak didik juga bisa mencatat hal-hal penting
4.      Sangat efisien untuk mata pelajaran bahasa
5.      Kaset yang sudah tidak digunakan lagi bisa dihapus dan diisi dengan materi lainnya.
Sedangkan kekurangan tape recorder sebagai media pengajaran    adalah sebagai berikut:
a.       Daya jangkaunya terbatas ditempat program yang disajikan
b.      Biaya pengadaaannya bila untuk sasaran yang banyak jauh lebih mahal.

3.      Radio
Berkat kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, orang dapat menciptakan radio. Radio merupakan perlengkapan elektronik dapat digunakan untuk mendengarkan berita, yang bagus dan aktual, dapat mengetahui peristiwa dalam kehidupan dan sebagainya. Radio dalam perkembangannya dapat dijadikan sebagai media pendidikan dan pengajaran yang cukup efektif.  Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan radio untuk pembelajaran yaitu penggunaan waktu jam siaran harus betul-betul diperhatikan sehingga dapat memulai dan mengaakhiri pada waktu yang tepat. Hal yang kedua adalah pengaturan tempat serta kondisi-kondisi penerimaan, seperti perlengkapan peralatan, samai dengan kesesuaian volume suara dengan ruangan.
 



Gambar 3. Radio
      Beberapa keuntungan radio sebagai media pendidikan dan pengajaran adalah:
1.      Dapat lebih mudah dipindahkan dari suatu ruangan keruangan lainnya karena tidak begitu berat.
2.      Kalau radio tersebut dilengkapi dengan tape recorder maka bisa untuk merekam siaran-siaran penting untuk didengarkan kembali.
3.      Dapat mengembangkan daya imajinasi anak, misalnya dengan mendengarkan drama di radio.
4.      Dapat merangsang partisipasi aktif pendengar, karena dengan mendengarkan radio, siswa dapat mencatat hal-hal yang penting.
5.      Dapat membantu memusatkan perhatian pada kata-kata dan  bunyi misalnya dalam pelajaran bahasa.
6.      Dapat mengatasi ruang dan waktu serta memiliki jangkauan yang sangat luas sehingga dapat dihadirkan kedalam kelas dan memberikan informasi dan pengalaman baru bagi siswa.
7.      Harganya lebih murah dan dapat dibeli oleh sebagian besar orang.

Adapun kelemahan radio sebagai media pendidikan dan pengajaran adalah:
a.         Sifat komunikasi radio hanya satu arah. Hanya ada pihak pemberi yaitu radio itu sendiri dan pihak penerima. Sehingga karena jalur komunikasi hanya satu arah, siswa tidak dapat menanyakan secara langsung ketika ada materi yang belum dimengerti
b.   Program radio telah disentralisir, sehingga guru kurang dapat mempersiapkan diri bersama anak didik secara baik. Integrasi siaran radio dalam kegiatan belajar-mengajardikelas sering menimbulkan kesulitan disebabkan pengaturan jadwal yang kurang tepat, atau belum terjalin informasi yang baik antara pembuat program dengan guru kelas.

4.      Laboratorium Bahasa
Laboratorium bahasa adalah alat untuk melatih siswa untuk mendengar dan berbicara dengan bahasa asing dengan jalan  menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya. Dalam laboratorium bahasa siswa duduk sendiri-sendiri pada bilik akuistik dan kotak suara yang telah tersedia. Siswa mendengar guru atau suara radio kaset melalui handphone. Dengan jalan demikian siswa dapat dengan segera memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuatnya.
 




Gambar 4. Lab. bahasa

C.                Pengembangan Pembelajaran dengan Media Audio

Keefektifan pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor yang penting untuk menjadikan pembelajaran lebih efektif adalah ditentukan oleh tepat tidaknya dalam memilih media dan esensi materi yang akan disajikan melalui media tersebut. Selain itu persiapan seseorang agar dapat menguasai media audio yaitu:
a.       Memusatkan semua kekuatan mental dan fisik, untuk mendengarkan.
b.      Menahan diri untuk tidak menyela pembicaraan.
c.       Menunjukan minat dan kesiapan.
d.      Mencari arti dan menghindari diri terpancing pada kata-kata tertentu.
e.       Menahan diri untuk memeberi tanggapan emosi terhadap hal yang dibicarakn.
f.       Berikan ucapan balik yang jelas dan tidak meragukan untuk pembicaraan.
g.      Bertanya jika tidak mengerti.
Adapun materi atau bahan ajar yang dapat dikembangkan dengan  menggunakan audio adalah:
a.    Latihan mengucapkan kata-kata untuk pelajaran bahasa asing
Guru merekam ucapan yang benar, kemudian direkam pula ucapan yang salah dari seorang murid. Dengan memutar pita, kedua ucapan tersebut dapat dibandingkan, sehingga ucapan yang salah tersebut dapat diperbaiki.

b.    Latihan membaca untuk pembelajaran bahasa asing
Demikian pula untuk membaca pelajaran dalam bahasa asing, dapat direkam bacaan yang benar untuk menjadi pedoman bagi murid-murid yang sedang belajar.

c.    Membaca Puisi
Pembacaan puisi yang direkam dapat diputar berulang-ulang dan bila di dengar bersama-sama dengan baik akan lebih menggugah jiwa yang mendengarnya. Hal ini akan lebih menambah apresiasi mereka terhadap puisi yang baik dan menjadi dorongan untuk mencoba membuatnya.

d.   Komando hitungan
Dengan  menggunakan  hitungan satu, dua, tiga, empat dan ulangannya dapat direkam, kemudian diputar kembali untuk pelajaran senam, sehingga guru olahraga bisa memusatkan perhatian kepada gerakan-gerakan yang harus dilakukan murid-murid dalam bersenam.

Penerapan media audio untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam,yaitu:
1.        Materi Adzan dan Iqamah
Untuk materi pelajaran adzan dan iqamah, guru bisa mengembangkan materi ajar adzan dan iqamahnya melalui media audio. Dengan menggunakan cassette yang diputar guru melalui radio ataupun tape recorder secara langsung, siswa bisa mendengarkan contoh bacaan adzan dan iqamah yang baik dan benar.

2.        Materi Al-Qur’an Hadits
Mendengarkan  contoh bacaan Al-Qur’an yang baik dan benar. Mengembangkan materi ajar Al-Qur’an selain  dilakukan secara langsung dari guru kepada siswa, guru juga dapat memperdengarkan contoh bacaan AL-Qur’an yang baik dan benar dari kaset yang diseleksi oleh guru. Selain itu, untuk memudahkan siswa dalam mengetahui dialeg/perbedaan cara membaca Al-Qur’an, hal ini dilakukan untuk menghindari kebingungan siswa ketika mendengar perbedaan cara membaca Al-Qur’an.
Penerapan media audio untuk mata pelajaran matematika , dapat dilakukan dengan cara mendengarkan  hitungan satu, dua, tiga, empat dan ulangannya dapat direkam, kemudian diputar kembali untuk pelajaran senam, sehingga guru olahraga bisa memusatkan perhatian kepada gerakan-gerakan yang harus dilakukan murid-murid dalam bersenam, dan guru juga dapat memperdengarkan lagu-lagu yang mengandung hitung-hitungan, seperti lagu satu tambah satu dan lain lain, dengan mendengarkan urutan angka dan lagu-lagu hitung-hitungan siswa jadi lebih mudah untuk menghafal angka-angka dan urutannya serta memudahkan anak untuk mengetahui perhitungan lebih cepat.




\

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Program audio dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran individual, berkelompok, maupun masal.memiliki ciri-ciri yaitu dapat di dengar baik untuk individual maupun untuk kelompok , media audio tertentu, misal: radio mempunyai kelemahan yaitu informasi yang di dengar tidak di ulang peserta didik bersifat menerima saja tidak dapat memberikan balikan.. Melalui media dengar, program dapat di susun sedemikian rupa agar semua tingkat umur dan lapisan masyarakat dapat memanfaatkan dalam usaha pemerataan pendidikan.

 



EVALUASI
1.      Apa yang di maksud dengan media audio ?
2.      Sebutkan 2  peran media audio ?
3.      Jelaskan bagaimana langkah –langkah persiapan penggunaan media audio ?
4.      Sebutkan kekurangan dan kelebihan bahan ajar audio?
5.      Sebutkan jenis – jenis media audio?
6.      Apa kelebihan dan kekurangan dari tape recorder sebagai media pembelajaran?
7.      Apa kelebihan dan kekurangan dari tape radio sebagai media pembelajaran?
8.      Apa keuntungan penggunaan lab.bahasa bagi pembelajaran?
9.      Jelaskan pengembangan pembelajaran agama islam menggunakan media audio?
10.   Jelaskan pengembangan pembelajaran matematika menggunakan media audio?



                                               Jawaban
1.             Media dengar (media audio) adalah alat media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran saja.
2.             A. Untuk memberi ilustrasi yang lebih “hidup” sehingga dapat membuat pembelajaran menjadi lebih jelas dan tidak membosankan.
B.untuk menjadi pemicu belajar dengan teknik tertentu. Misalnya untuk pengajaran cara berdebat dengan memperdengarkan rekaman dua orang sedang berdebat, untuk pengajaran cara melakukan kritik dengan memperdengarkan rekaman suatu diskusi yang bersifat kritis, dan sebagainya.
3.             Adapun langkah-langkah umum dalam penggunaan media audio sebagai media pembelajaran yaitu:
a.         Langkah persiapan, beberapa hal yang harus diperhatikan adalah:
-          Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran.
-          Kesesuaian dengan materi yang akan disampaikan
-          Situasi dan kondisi siswa
b.        Langkah penerimaan
Dalam langkah ini, diharapkan guru dan siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan mendengarkan secara seksama. Guru dapat mencatat hal-hal yang penting, kata-kata baru dan kata-kata sulit yang nantinya berguna sebagai refleksi di akhir perjalanan. Bagi siswa juga dapat melakukan kegiatan seperti membuat pertanyaan dan ringkasan materi.
c.         Kegiatan lanjutan
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan melakukan refleksi dan tanya jawab antar guru dengan siswa. Sekaligus bisa dilakuakn penugasan terhadap siswa berhubungan dengan materi yang disampaikan.
4.        Secara umum penggunaan audio dalam pembelajaran memiliki beberapa keuntungan diantaranya:
a.    Harga terjangkau
b.    Rekaman dapat digandakan
c.    Media audio tertentu dapat diputar berulang-ulang
d.   Pengoprasian relatif mudah
e.    Sifatnya mudah untuk dipindahkan
f.     Dapat merangsang partisifasi aktif pendengaran siswa, serta dapat mengembangkan daya imajinasi seperti menulis, menggambar dan sebagainya.
g.    Dapat memusatkan perhatian siswa seperti membaca puisi, sastra, menggambar musik dan bahasa.
Adapun kekurangan dalam penggunaan audio adalah:
a.     Dalam suatu rekaman, sulit menentukan lokasi suatu pesan atau informasi. Jika pesan atau informasi itu berada di tengah-tengah pita maka akan memakan waktu lama untuk menentukannya.
b.    Memerlukan suatu pemusatan pada suatu pengalaman yang tetap dan tertentu, sehingga pengertiannya harus didapat dengan cara belajar khusus.
c.     Media audio yang menampilkan symbol digit dan analog dalam bentuk auditif adalah abstrak, sehingga pada hal – hal tertentu memerlukan bantuan pengalaman visual.
d.    Karena abstrak, tingkatan pengertiannya hanya bisa dikontrol melalui tingkatan penguasaan  pembendaharaan kata – kata  atau  bahasa,  serta  susunan  kalimat.
e.     Media  ini hanya  akan  mampu  melayani  secara  baik bagi mereka yang sudah mempunyai kemampuan dalam berfikir abstrak.
f.     Penampilan melalui ungkapan perasaan atau symbol analog lainnya dalam bentuk suara harus disertai dengan perbendaharaan pengalaman  analog tersebut pada si penerima.
5.        Piringan hitam, tape recorder dan kaset, radio, dan laboratorium bahasa
6.        Keuntungan-keuntungan tape recorder sebagai media pengajaran adalah sebagai berikut:
-            Materi yang telah disampaikan dapat diputar kembali, sehingga materi  tersebut menjadi lebih jelas
-            Dapat digunakan sebagai alat perekan ketika melakukan wawancara dengan narasumber untuk melengkapi materi pembelajaran
-            Dapat menimbulkan banyak kegiatan. Disamping mendengarkan, anak didik juga bisa mencatat hal-hal penting
-            Sangat efisien untuk mata pelajaran bahasa
-            Kaset yang sudah tidak digunakan lagi bisa dihapus dan diisi dengan materi lainnya.
Sedangkan kekurangan tape recorder sebagai media pengajaran    adalah sebagai berikut:
-            Daya jangkaunya terbatas ditempat program yang disajikan
-            Biaya pengadaaannya bila untuk sasaran yang banyak jauh lebih mahal.
7.      Beberapa keuntungan radio sebagai media pendidikan dan pengajaran adalah:
1.         Dapat lebih mudah dipindahkan dari suatu ruangan keruangan lainnya karena tidak begitu berat.
2.         Kalau radio tersebut dilengkapi dengan tape recorder maka bisa untuk merekam siaran-siaran penting untuk didengarkan kembali.
3.         Dapat mengembangkan daya imajinasi anak, misalnya dengan mendengarkan drama di radio.
4.         Dapat merangsang partisipasi aktif pendengar, karena dengan mendengarkan radio, siswa dapat mencatat hal-hal yang penting.
5.         Dapat membantu memusatkan perhatian pada kata-kata dan  bunyi misalnya dalam pelajaran bahasa.
6.         Dapat mengatasi ruang dan waktu serta memiliki jangkauan yang sangat luas sehingga dapat dihadirkan kedalam kelas dan memberikan informasi dan pengalaman baru bagi siswa.
7.         Harganya lebih murah dan dapat dibeli oleh sebagian besar orang.

Adapun kelemahan radio sebagai media pendidikan dan pengajaran adalah:
1.      Sifat komunikasi radio hanya satu arah. Hanya ada pihak pemberi yaitu radio itu sendiri dan pihak penerima. Sehingga karena jalur komunikasi hanya satu arah, siswa tidak dapat menanyakan secara langsung ketika ada materi yang belum dimengerti
2.      Program radio telah disentralisir, sehingga guru kurang dapat mempersiapkan diri bersama anak didik secara baik. Integrasi siaran radio dalam kegiatan belajar-mengajardikelas sering menimbulkan kesulitan disebabkan pengaturan jadwal yang kurang tepat, atau belum terjalin informasi yang baik antara pembuat program dengan guru kelas.
8.      Dengan lab. Bahasa dapat lebih mudah untuk menyampaikan materi pelajaran, dan dapat lebih jelas sampai ke siswa.
9.      Untuk materi pelajaran adzan dan iqamah,
·         Guru bisa mengembangkan materi ajar adzan dan iqamahnya melalui media audio. Dengan menggunakan cassette yang diputar guru melalui radio ataupun tape recorder secara langsung, siswa bisa mendengarkan contoh bacaan adzan dan iqamah yang baik dan benar.
Materi al-qur’an hadits
·         Mendengarkan  contoh bacaan al-qur’an yang baik dan benar.
10.  Penerapan media audio untuk mata pelajaran matematika , dapat dilakukan dengan cara mendengarkan  hitungan satu, dua, tiga, empat dan ulangannya dapat direkam, kemudian diputar kembali untuk pelajaran senam, sehingga guru olahraga bisa memusatkan perhatian kepada gerakan-gerakan yang harus dilakukan murid-murid dalam bersenam, dan guru juga dapat memperdengarkan lagu-lagu yang mengandung hitung-hitungan, seperti lagu satu tambah satu dan lain lain, dengan mendengarkan urutan angka dan lagu-lagu hitung-hitungan siswa jadi lebih mudah untuk menghafal angka-angka dan urutannya serta memudahkan anak untuk mengetahui perhitungan lebih cepat.











DAFTAR PUSTAKA

Akhmad Sudrajat, 2008. (Online) http://akhmadsudrajat.wordpress.com, 12 September 2012.
Rohani Akhmad, 1997. Media Interraksional Edukatif. Jakarta: PT. RINEKA CIPTA.
Slamet, 2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: PT. RINEKA CIPTA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar