Jumat, 12 Juni 2015

MEDIA AUDIO VISUAL



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Di era globalisasi ini , program pembelajaran seakan-akan belum dapat memberikan hasil  yang memuaskan. Hal ini terlihat ketika proses pembelajaran berlangsung, suasana kelas nampak tegang dan membosankan. Guru sibuk menyampaikan materi tanpa mau tau tentang siswanya faham atau tidak. “Paham tidak paham asal materi habis dan urusan menjadi beres”. Kebanyakan guru dalam mendidik selalu monoton atau tidak melakukan variasi-variasi. Banyak guru-guru yang Gagap Teknologi sehingga kurang mampu menggunakan media dalam proses pembelajaran.
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran yang dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran. Fungsi media pendidikan dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya sekedar alat peraga bagi guru, melainkan pembawa pesan-pesan informasi dan pesan-pesan pembelajaran yang dibutuhkan peserta didik.

B.  Rumusan Masalah
·      Apa pengertian dari media audio-visual?
·      Apa saja bentuk-bentuk dari media audio-visual?
·      Bagaimana karakteristik dari media audio-visual?
·      Bagaimana kelebihan dan kelemahan dari mdia audio visual?














BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Media Audio-Visual

Secara bahasa, kata Media berasal dari bahasa Latin "Medius" yang berarti tengah, perantara atau pengantar.  Dalam bahasa Arab, media diartikan perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Dijabarkan juga oleh  Djamarah (1995 : 136), Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran.
Media Audio adalah alat media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran saja. Media audio yang dimaksud disini adalah suara-suara ataupun bunyi yang berkaitan dengan materi pembelajaran direkam dengan menggunakan alat perekam suara, kemudian hasil perekaman tersebut diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya.
Media Audio Menurut sadiman ( 2005:49 ) adalah media untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang – lambang auditif, baik verbal ( ke dalam kata – kata atau bahasa lisan ) maupun non verbal. Sedangkan Media Visual adalah semua alat peraga yang digunakan dalam proses belajar yang bisa dinikmati lewat panca-indera mata.(Daryanto, 1993:27)
Selain media audio dan media visual,ada juga media audio visual. “Media audio visual adalah media kombinasi antara audio dan visual yang diciptakan sendiri seperti slide dikombinasikan dengan kaset audio” (Ws Wingkel, 2009 : 321).Sedangkan menurut ( Wina Sanjaya, 2010:172) “Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar  bisa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan sebagainya”.
Dari pendapat di atas penulis simpulkan bahwa media audio visual adalah media kombinasi antara audio dan visual yang dikombinasikan dengan kaset audio yang mempunyai unsur suara dan gambar yang biasa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara dan sebagainya.
Tampilan gambar hidup yang disajikan VCD itu baik untuk memperlengkap pengalaman-pengalaman bagi siswa untuk konstruksi, dapat disimpulkan media audiovisual ialah media yang diproyeksikan kedalam layar monitor dalam bentuk gambar dan suara. Tujuan dari media ini memperkenalkan, memperjelas bentuk dan konsep abstrak kepada siswa, mendorong siswa melakukan kegiatan dan mengembangi sikap-sikap yang dikehendaki.
Menurut (Harmawan, 2007) mengemukakan bahwa “Media Audio Visual adalah Media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi) meliputi media yang dapat dilihat dan didengar)”.
Jika dilihat dari perkembangan Media Pendidikan, pada mulanya media hanya dianggap sebagai alat Bantu guru (teaching aids). Alat Bantu yang dipakai adalah alat Bantu visual misalnya gambar, model, objek dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman kongkret, motivasi belajar serta mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa. Namun sayang, karena terlalu memusatkan perhatian pada alat Bantu visual yang dipakainya orang kurang memperhatikan aspek disain, pengembangan pembelajaran (instruction) produksi dan evaluasinya.
Dengan masuknya pengaruh teknologi audio pada sekitar pertengahan abad ke-20, alat visual untuk mengkonkretkan ajaran ini dilengkapi dengan alat audio sehingga kita kenal adanya alat audio-visual atau Audio-Visual Aids (AVA). “Alat Bantu Dengar” seperti : Video Tape, Televisi dan Gambar Hidup (biocope). Akan tetapi media bukan hanya menjadi alat Bantu guru atau seseorang pendidik lainnya, media mempunyai banyak manfaat bagi semua orang untuk mendapatkan informasi yang sedang berkembang dan mempermudah manusia menerima pesan darimana pun.
Konsep pengajaran visual kemudian berkembang menjadi Audio-Visual aids pada tahun 1940. Istilah ini bermakna sejumlah peralatan yang dipakai oleh para guru dalam menyampaikan konsep, gagasan, dan pengalaman yang ditangkap oleh indera pandang dan pendengaran. Penekanan utama dalam pengajaran audio-visual adalah pada nilai belajar yang diperoleh melalui pengalaman kongkret, tidak hanya didasarkan atas kata-kata belaka.
Perkembangan berikutnya adalah munculnya gerakan audiovisual communication yang terjadi pada tahun 1950-an.  Pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat Bantu audiovisual, sehingga selain sebagai alat Bantu media juga berfungsi sebagai penyalur pesan atau informasi belajar. Sejak saat itu alat audiovisual bukan hanya dipandang sebagai alat bantu guru saja, melainkan juga sebagai alat penyalur pesan atau media.
Teori ini sangat penting dalam penggunaan media untuk kegiatan program-program pembelajaran. Menurut seorang ahli komunikasi dan media pendidikan Rudy Breatz media pendidikan mempunyai ciri utama dan memiliki 3 unsur pokok yaitu : Suara, Visual dan gerak.  Teknologi yang paling tua yang dimanfaatkan dalam proses belajar adalah percetakan yang bekerja atas dasar prinsip mekanis, kemudian lahir teknologi Audio-Visual yang menggabungkan penemuan mekanis dan elektronis untuk tujuan pembelajaran. Sebagai media pembelajaran dalam pendidikan dan pengajaran, media audio-visual mempunyai sifat sebagai berikut:
1)      Kemampuan untuk meningkatkan persepsi
2)      Kemampuan untuk meningkatkan pengertian
3)      Kemampuan untuk meningkatkan transfer (pengalihan) belajar.
4)      Kemampuan untuk memberikan penguatan (reinforcement) atau pengetahuan hasil yang dicapai
5)      Kemampuan untuk meningkatkan retensi (ingatan).

B.   Bentuk-bentuk Media Audio-Visual

Bentuk-bentuk media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua yaitu media audio dan visual. (Miarso: 1986,34)


                       .
Gambar 1

Gambar 1 adalah gambar proyektor.
 Alat ini biasa digunakan dalam pembelajaran untuk menampilkan slide. Proyektor dapat memudahkan pendidik dalam mengajar. Tidak hanya itu, proyektor membuat proses belajar menjadi lebih menarik bagi para siswa sehingga dapat lebih mudah dipahami. Alat ini menampilkan suara namun dengan gambar yang diam sehingga gambar 1 masuk dalam media audio visual diam.


                       
                  (a)                                                     (b)
                                      Gambar 2
     

Gambar 2 adalah gambar pemutar film.
Alat ini biasa digunakan di bioskop-bioskop untuk memutar film pendek maupun film panjang. Alat ini sudah digunakan dari jaman dahulu, namun dahulu masih manual sebagai pemutar film. Alat ini menampilkan suara dan gambar bergerak sehingga termasuk dalam media audio-visual gerak.

                      
   (a)                                                         (b)
(c)
Gambar 3
Gambar 3 adalah gambar perekam gambar dan suara (pemutar video).
Alat yang ada pada gambar 2 dan gambar 3  dapat juga digunakan dalam pembelajaran. Misalkan, dalam menerangkan suatu materi dapat menggunakan alat peraga yang kemudian seseorang tersebut memperagakan sambil menjelaskan langkah-langkah yang ada, seorang lainnya merekam gambar dan suara mnggunakan alat seperti gambar 3. Alat ini menampilka suara beserta gambar bergerak sehingga termasuk dalam media audio-visual gerak.Selanjutnya adalah penjelasan lebih lanjut mengenai bentuk-bentuk media audio-visual.
Media audio-visual dibagi menjadi dua, yaitu:
1.      Audio-Visual Diam  
Media audio-visual diam yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti :
a)      Film bingkai suara (sound slide) adalah suatu film berukuran 35 mm, yang biasanya dibungkus bingkai berukuran 2x2 inci tersebut dari karton atau plastik. Sebagai suatu program film bingkai sangat bervariasi. Panjang pendek film bingkai tergantung pada tujuan yang ingin dicapai dan materi yang ingin disajikan. Ada program yang selesai dalam satu menit, tapi ada pula yang hingga satu jam atau lebih. Namun yang lazim, satu film bingkai bersuara (sound slide) lamanya berkisar antara 10-30 menit. Dilihat dari ada tidaknya rekaman suara yang menyertainya, program film bingkai bersuara termasuk dalam kelompok media Audio-Visual sedangkan program tanpa suara termasuk dalam kelompok media visual.
b)      Gabungan slide (film bingkai) dengan tape audio adalah jenis system multimedia yang paling mudah diproduksi. System multimedia ini serba guna, mudah digunakan dan cukup efektif untuk pembelajaran perorangan dan belajar mandiri. Jika didesain dengan baik, system multimedia gabungan slide dan tape dapat membawa dampak yang dramatis dan tentu saja dapat meningkatkan hasil belajar. Media pembelajaran gabungan slide dan tape dapat digunakan pada berbagai lokasi dan untuk berbagai tujuan pembelajaran yang melibatkan gambar-gambar guna menginformasikan atau mendorong lahirnya respon emosional.
c)      Slide bersuara merupakan suatu inovasi dalam pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan efektif membantu siswa dalam memahami konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit (mengkonkritkan suatu yang bersifat abstrak). Dengan menggunakan slide bersuara sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat menyebabkan semakin banyak indra siswa yang terlibat ( visual, audio). Dengan semakin banyaknya indra yang terlibat maka siswa lebih mudah memahami suatu konsep (pemahaman konsep semakin baik). Slide bersuara dapat dibuat dengan menggunakan gabungan dari berbagai aplikasi komputer seperti: power point, camtasia, dan windows movie maker.
Slide bersuara memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
1)      Gambar yang diproyeksikan secara jelas akan lebih menarik perhatian.
2)      Dapat digunakan secara klasikal maupun individu.
3)      Isi gambar berurutan, dapat dilihat berulang- ulang serta dapat diputar kembali, sesuai dengan gambar yang diinginkan.
4)      Pemakaian tidak terikat oleh waktu.
5)      Gambar dapat didiskusikan tanpa terikat waktu serta dapat dibandingkan satu dengan yang lain tanpa melepas film dari proyektor.
6)      Dapat dipergunakan bagi orang yang memerlukan sesuai dengan isi dan tujuan pemakai.
7)      Sangat praktis dan menyenangkan.
8)      Relatif tidak mahal, karena dapat dipakai berulang kali.
9)      Pertunjukan gambar dapat dipercepat atau diperlambat.




2.      Audio-Visual Gerak  
Media audio-visual gerak yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti :
a.       Film sebagai media audio-visual adalah film yang bersuara. Slide atau film strip yang ditambah dengan suara bukan alat audio-visual yang lengkap, karena suara dan rupa berada terpisah, oleh sebab itu slide atau filmstrip termasuk media audio-visual saja atau media visual diam plus suara.  Film yang dimaksud disni adalah film sebagai alat audio-visual untuk pelajaran, penerangan atau penyuluhan. Banyak hal-hal yang dapat dijelaskan melalui film, antara lain tentang : proses yang terjadi dalam tubuh kita atau yang terjadi dalam suatu industri, kejadian2 dalam alam, tata cara kehidupan di Negara asing, berbagai industri dan pertambangan, mengajarkan sesuatu keterampilan, sejarah kehidupan orang-orang besar dan sebagainya.
Film merupakan media yang amat besar kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar. Ada 3 macam ukuran film yaitu 8 mm, 16 mm dan 35 mm. Jenis pertama biasanya untuk keluarga, tipe 16 mm tepat untuk dipakai di sekolah sedang yang terakhir biasanya untuk komersial. Bentuk yang lama biasanya bisu. Suara disiapkan tersendiri dalam rekaman yang bisanya terpisah. Sebuah film terdiri dari ribuan gambar. Film yang baik adalah film yang dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam hubungannya dengan apa yang dipelajari. Oemar Hamalik (1985:104) mengemukakan prinsip pokok yang berpegang kepada 4-R yaitu : “ The right film in the right place at the right time used in the right way”.
b.      Video / VCD Video sebagai media Audio-Visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan bias bersifat fakta maupun fiktif, bias bersifat informative, edukatif maupun instruksional. Sebagian besar tugas film dapat digantikan oleh video. Tapi tidak berarti bahwa video akan menggantikan kedudukan film. Media video Merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film. Yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD.
Kelebihan video :
1)      Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat
2)      Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton memperoleh informasi dari ahli-ahli/spesialis
3)      Menghemat waktu
4)      Bisa mengamati lebih dekat objek yang sedang bergerak
c.       Film Televisi, Selain film, televisi adalah media yang menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara Audio-Visual dengan disertai unsur gerak. Dilihat dari sudut jumlah penerima pesannya, televisi tergolong ke dalam media massa. Selain sebagai media massa, kita mengenal adanya program Televisi Siaran Terbatas (TVST) atau Closed Circuit Television. Pada TVST sebagai suatu system distribusi TV, alat pengirim dan alat penerima secara fisik dihubungkan dengan kabel. Hubungan itu bisa antara sebuah kamera dan alat penerima di dalam ruang yang sama, bisa pula beberapa kelas dihubungkan dengan satu sumber ruang yang sama, sehingga penonton serentak dapat mengikuti program yang disiarkan.
Oemar Hamalik (1985 : 134) mengemukakan : “Television is an electronic motion picture with con joinded or attendant sound; both picture and sound reach the eye and ear simultaneously from a remote broadcast”. Definisi tersebut menjelaskan bahwa televisi sesungguhnya adalah perlengkapan elektronik yang pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang meliputi gambar dan suara. Maka televisi sebenarnya sama dengan film, yakni dapat didengar dan dilihat. Media ini berperan sebagai gambar hidup dan juga sebagai radio yang dapat dilihat dan didengar secara bersamaan.

Dilihat dari segi keadaannya, media audiovisual dibagi menjadi dua, yaitu:
1)      Audiovisual Murni yaitu unsur suara maupun unsur gambar berasal dari suatu sumber seperti film/video audio cassette.
2)      Audiovisual tidak murni yaitu unsur suara dan gambarnya berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya bersumber dari slide proyektor dan unsur suaranya bersumber dari tape recorder.
Dilihat dari daya liputnya, media dibagi menjadi dua,yaitu:
1)      Media dengan daya liput luas dan serentak. Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah siswa yang banyak dalam waktu yang sama.
2)      Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat. Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti, film, sound slide, film rangkai, yang harus menggunakan tempat tertutup dan gelap.

C.      Karakteristik Media Audio Visual
Adapun yang merupakan karakteristik media audio-visual,yaitu sebagai berikut :
1.      Media Audio Visual mampu menghadirkan informasi atau pesan dalam wujud gambar/visual dan    suara secara riil, nyata.
2.      Media Audio Visual lebih mengutamakan Visual dari pada suara, meskipun tidak bisa lepas dengan suara yang berperan melengkapi informasi atau pesan visual. 
  1. Informasi yang disampaikan dapat berupa gambar/visual fakta, kejadian nyata, ataupun sebuah fiksi/gagasan kreatif. 
  2. Melalui Media Televisi, program audio visual dalam setiap kali siar atau tayang dapat ditonton oleh berjuta – juta orang dalam waktu yang sama. 
  3. Media Audio Visual sementara ini masih dianggap sebagai media komunikasi dan informasi yang paling efektif dibanding dengan media komunikasi dan informasi yang lain (Media Cetak, Radio, dll ) 
  4. Informasi atau pesan yang dikemas dalam Program Audio Visual teknik penyebarannya dapat melalui media Televisi, Internet, VCD, DVD. 
  5. Program yang dikemas dalam format VCD atau DVD dapat ditonton berulang-ulang dan mudah digandakan 
  6. Setiap program audio visual selalu dibatasi oleh waktu/durasi. 
9.      Dampak/impact program audio visual cukup tinggi, sehingga sebelum diedarkan atau disiarkan harus benar-benar tidak ada kesalahan informasi. Jika terjadi kesalahan dan terlanjur disebarkan atau disiarkan akan sulit untuk meralatnya. 
10.  Biaya untuk memproduksi program audio visual relatif mahal.
11.  Dalam memproduksi program audio visual dilakukan dengan tahapan-tahapan yang sistimatis (Pra Produksi – Produksi – Pasca Produksi)

D.      Kelebihan Media Audio-Visual
Beberapa kelebihan media audio-visual dalam proses pembelajaran yaitu sebagai berikut:
1.         Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka)
2.         Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:
a)        Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, filmbingkai, film atau model
b)        Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau gambar
c)        Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame lapse atau high speed photografi
d)       Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal
e)        Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dll
f)         Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll) dapat di visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll.
3.          Media audio visual bisa berperan dalam pembelajaran tutorial.

E.       Kelemahan Media Audio-Visual

Pengajaran audio-visual juga mempunyai beberapa kelemahan yang sama dengan pengajaran visual, yaitu :
1.         Terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangannya dan tetap memandang materi audio-visual sebagai alat Bantu guru dalam mengajar.
2.         Terlalu menekankan pada penguasaan materi dari pada proses pengembangannya dan tetap memandang materi audio visual sebagai alat Bantu guru dalam proses pembelajaran. Media yang beoriantsi pada guru sebernarnya
3.         Media audio-visual cenderung menggunakan model komunikasi satu arah.
4.         Media audio-visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karena dalam penerapannya media audio visual cenderung tetap ditempat.




















BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan

     Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Media Audio-Visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Bentuk media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yaitu Media Audio dan Media Visual.
Dilihat dari segi keadaannya, media audiovisual dibagi menjadi dua, yaitu :
1)      Audio-visual Murni yaitu unsur suara maupun unsur gambar berasal dari suatu sumber.
2)      Audio-visual tidak murni yaitu unsur suara dan gambarnya berasal dari sumber yang berbeda.
Dilihat dari daya liputnya, media dibagi menjadi dua, yaitu:
1)      Media dengan daya liput luas dan serentak. Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah siswa yang banyak dalam waktu yang sama.
2)      Media dengan daya liput yang terbata soleh ruang dan tempat. Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti, film, sound slide, film rangkai, yang harus menggunakan tempat tertutup dan gelap.

Setiap media pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangan yang antara lain,memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis dan kelemahan pada media audio visual adalah terlalu menekankan pada penguasaan materi dari pada proses pengembangannya.
Media sebenarnya akan sangat membantu dalam mewujudkan tujuan pendidikan meskipun banyak kekurangan yanng ada didalamnya. Maka diharapkan kekreatifitasan guru dalam memilih media mana yang lebih cocok untuk diterapkan dalam kelas. Dalam hal ini yang harus diperhatikan adalah materi yang akan disampaikan, situasi kelas dan sarana pra sarana.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar