BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi ini , program
pembelajaran seakan-akan belum dapat memberikan
hasil yang memuaskan. Hal ini terlihat ketika proses pembelajaran berlangsung, suasana
kelas nampak tegang dan membosankan. Guru sibuk menyampaikan materi tanpa mau
tau tentang siswanya faham atau tidak. “Paham tidak paham asal materi habis dan
urusan menjadi beres”. Kebanyakan guru dalam mendidik selalu monoton atau tidak
melakukan variasi-variasi. Banyak guru-guru yang Gagap Teknologi sehingga
kurang mampu menggunakan media dalam proses pembelajaran.
Belajar mengajar adalah suatu
kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi
antara guru dengan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan
belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang
telah dirumuskan sebelum pengajaran yang dilakukan. Guru dengan sadar
merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan
pengajaran. Fungsi media pendidikan dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya
sekedar alat peraga bagi guru, melainkan pembawa pesan-pesan informasi dan
pesan-pesan pembelajaran yang dibutuhkan peserta didik.
B. Rumusan Masalah
· Apa pengertian dari media
audio-visual?
· Apa saja bentuk-bentuk dari media
audio-visual?
· Bagaimana karakteristik dari media
audio-visual?
· Bagaimana kelebihan dan kelemahan dari mdia audio visual?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Media Audio-Visual
Secara
bahasa, kata Media berasal dari
bahasa Latin "Medius" yang
berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media
diartikan perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Dijabarkan juga
oleh Djamarah (1995 : 136), Media adalah alat bantu apa saja yang dapat
dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran.
Media Audio
adalah alat media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran
saja. Media audio yang dimaksud disini adalah suara-suara ataupun bunyi yang
berkaitan dengan materi pembelajaran direkam dengan menggunakan alat perekam
suara, kemudian hasil perekaman tersebut diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat
pemutarnya.
Media Audio Menurut sadiman ( 2005:49 ) adalah media
untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang – lambang
auditif, baik verbal ( ke dalam kata – kata atau bahasa lisan ) maupun non
verbal. Sedangkan Media Visual adalah
semua alat peraga yang digunakan dalam proses belajar yang bisa dinikmati lewat
panca-indera mata.(Daryanto,
1993:27)
Selain media audio dan media visual,ada juga media
audio visual. “Media audio visual adalah media kombinasi antara audio dan
visual yang diciptakan sendiri seperti slide dikombinasikan dengan kaset audio”
(Ws Wingkel, 2009 : 321).Sedangkan menurut ( Wina Sanjaya, 2010:172) “Media
audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar
bisa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan
sebagainya”.
Dari pendapat di atas penulis simpulkan bahwa media
audio visual adalah media kombinasi antara audio dan visual yang dikombinasikan
dengan kaset audio yang mempunyai unsur suara dan gambar yang biasa dilihat,
misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara dan sebagainya.
Tampilan
gambar hidup yang disajikan VCD itu baik untuk memperlengkap pengalaman-pengalaman
bagi siswa untuk konstruksi, dapat disimpulkan media audiovisual ialah media
yang diproyeksikan kedalam layar monitor dalam bentuk gambar dan suara. Tujuan
dari media ini memperkenalkan, memperjelas bentuk dan konsep abstrak kepada
siswa, mendorong siswa melakukan kegiatan dan mengembangi sikap-sikap yang
dikehendaki.
Menurut
(Harmawan, 2007) mengemukakan bahwa “Media Audio Visual adalah Media instruksional modern yang sesuai
dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi) meliputi
media yang dapat dilihat dan didengar)”.
Jika
dilihat dari perkembangan Media Pendidikan, pada mulanya media hanya dianggap
sebagai alat Bantu guru (teaching aids). Alat Bantu yang dipakai adalah alat
Bantu visual misalnya gambar, model, objek dan alat-alat lain yang dapat
memberikan pengalaman kongkret, motivasi belajar serta mempertinggi daya serap
dan retensi belajar siswa. Namun sayang, karena terlalu memusatkan perhatian
pada alat Bantu visual yang dipakainya orang kurang memperhatikan aspek disain,
pengembangan pembelajaran (instruction) produksi dan evaluasinya.
Dengan
masuknya pengaruh teknologi audio pada sekitar pertengahan abad ke-20, alat
visual untuk mengkonkretkan ajaran ini dilengkapi dengan alat audio sehingga
kita kenal adanya alat audio-visual atau Audio-Visual Aids (AVA). “Alat Bantu
Dengar” seperti : Video Tape, Televisi dan Gambar Hidup (biocope). Akan tetapi
media bukan hanya menjadi alat Bantu guru atau seseorang pendidik lainnya,
media mempunyai banyak manfaat bagi semua orang untuk mendapatkan informasi
yang sedang berkembang dan mempermudah manusia menerima pesan darimana pun.
Konsep
pengajaran visual kemudian berkembang menjadi Audio-Visual aids pada tahun
1940. Istilah ini bermakna sejumlah peralatan yang dipakai oleh para guru dalam
menyampaikan konsep, gagasan, dan pengalaman yang ditangkap oleh indera pandang
dan pendengaran. Penekanan utama dalam pengajaran audio-visual adalah pada
nilai belajar yang diperoleh melalui pengalaman kongkret, tidak hanya
didasarkan atas kata-kata belaka.
Perkembangan berikutnya adalah munculnya gerakan audiovisual communication yang terjadi
pada tahun 1950-an. Pada
akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat Bantu
audiovisual, sehingga selain sebagai alat Bantu media juga berfungsi sebagai
penyalur pesan atau informasi belajar. Sejak saat itu alat audiovisual bukan hanya dipandang sebagai
alat bantu guru saja, melainkan juga sebagai alat penyalur pesan atau media.
Teori ini
sangat penting dalam penggunaan media untuk kegiatan program-program pembelajaran. Menurut seorang ahli komunikasi dan
media pendidikan Rudy Breatz media pendidikan mempunyai ciri utama dan memiliki
3 unsur pokok yaitu : Suara, Visual dan gerak. Teknologi yang paling tua yang
dimanfaatkan dalam proses belajar adalah percetakan yang bekerja atas dasar
prinsip mekanis, kemudian lahir teknologi Audio-Visual yang menggabungkan
penemuan mekanis dan elektronis untuk tujuan pembelajaran. Sebagai media
pembelajaran dalam pendidikan dan pengajaran, media audio-visual mempunyai
sifat sebagai berikut:
1)
Kemampuan untuk meningkatkan persepsi
2)
Kemampuan untuk meningkatkan pengertian
3)
Kemampuan untuk meningkatkan transfer (pengalihan) belajar.
4)
Kemampuan untuk memberikan penguatan (reinforcement) atau pengetahuan
hasil yang dicapai
5)
Kemampuan untuk meningkatkan retensi (ingatan).
B. Bentuk-bentuk Media Audio-Visual
Bentuk-bentuk media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik,
karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua yaitu media audio dan
visual. (Miarso: 1986,34)
.
Gambar 1
Gambar 1 adalah gambar proyektor.
Alat ini biasa digunakan
dalam pembelajaran untuk menampilkan
slide. Proyektor dapat memudahkan pendidik dalam mengajar. Tidak hanya itu, proyektor membuat proses belajar menjadi lebih menarik
bagi para siswa sehingga dapat lebih mudah dipahami. Alat ini menampilkan suara
namun dengan gambar yang diam sehingga gambar 1 masuk dalam media audio visual diam.
(a) (b)
Gambar 2
Gambar 2 adalah gambar pemutar film.
Alat ini
biasa digunakan di bioskop-bioskop untuk memutar film pendek maupun film
panjang. Alat ini sudah digunakan dari jaman dahulu, namun dahulu masih manual
sebagai pemutar film. Alat ini menampilkan suara dan gambar bergerak sehingga
termasuk dalam media audio-visual gerak.
(a)
(b)
(c)
Gambar 3
Gambar 3 adalah gambar perekam gambar dan suara (pemutar
video).
Alat yang ada pada gambar 2 dan gambar 3 dapat juga digunakan dalam pembelajaran. Misalkan,
dalam menerangkan suatu materi dapat menggunakan alat peraga yang kemudian
seseorang tersebut memperagakan sambil menjelaskan langkah-langkah yang ada,
seorang lainnya merekam gambar dan suara mnggunakan alat seperti gambar 3. Alat
ini menampilka suara beserta gambar bergerak sehingga termasuk dalam media
audio-visual gerak.Selanjutnya adalah penjelasan lebih lanjut mengenai
bentuk-bentuk media audio-visual.
Media audio-visual dibagi menjadi
dua, yaitu:
1.
Audio-Visual Diam
Media
audio-visual diam yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti :
a)
Film bingkai suara (sound slide) adalah suatu film berukuran 35 mm,
yang biasanya dibungkus bingkai berukuran 2x2 inci
tersebut dari karton atau plastik. Sebagai suatu program film bingkai sangat
bervariasi. Panjang pendek film bingkai tergantung pada tujuan yang ingin
dicapai dan materi yang ingin disajikan. Ada program yang selesai dalam satu
menit, tapi ada pula yang hingga satu jam atau lebih. Namun yang lazim, satu
film bingkai bersuara (sound slide) lamanya berkisar antara 10-30 menit. Dilihat
dari ada tidaknya rekaman suara yang menyertainya, program film bingkai
bersuara termasuk dalam kelompok media Audio-Visual sedangkan program tanpa
suara termasuk dalam kelompok media visual.
b)
Gabungan slide (film bingkai) dengan tape audio adalah jenis
system multimedia yang paling mudah diproduksi. System multimedia ini serba
guna, mudah digunakan dan cukup efektif untuk pembelajaran perorangan dan
belajar mandiri. Jika didesain dengan baik, system multimedia gabungan slide
dan tape dapat membawa dampak yang dramatis dan tentu saja dapat meningkatkan
hasil belajar. Media pembelajaran gabungan slide dan tape dapat digunakan pada
berbagai lokasi dan untuk berbagai tujuan pembelajaran yang melibatkan
gambar-gambar guna menginformasikan atau mendorong lahirnya respon emosional.
c)
Slide bersuara
merupakan suatu inovasi dalam pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media
pembelajaran dan efektif membantu siswa dalam memahami konsep yang abstrak
menjadi lebih konkrit (mengkonkritkan suatu yang bersifat abstrak). Dengan menggunakan slide bersuara
sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat menyebabkan
semakin banyak indra siswa yang terlibat ( visual, audio). Dengan semakin
banyaknya indra yang terlibat maka siswa lebih mudah memahami suatu konsep
(pemahaman konsep semakin baik). Slide bersuara dapat dibuat dengan menggunakan
gabungan dari berbagai aplikasi komputer seperti: power point, camtasia, dan
windows movie maker.
Slide
bersuara memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
1)
Gambar yang diproyeksikan secara jelas akan lebih menarik
perhatian.
2)
Dapat digunakan secara klasikal maupun individu.
3)
Isi gambar berurutan, dapat dilihat berulang- ulang serta
dapat diputar kembali, sesuai
dengan gambar yang diinginkan.
4)
Pemakaian tidak terikat oleh waktu.
5)
Gambar dapat didiskusikan tanpa terikat waktu serta dapat
dibandingkan satu dengan yang lain tanpa melepas film dari proyektor.
6)
Dapat dipergunakan bagi orang yang memerlukan sesuai dengan
isi dan tujuan pemakai.
7)
Sangat praktis dan menyenangkan.
8)
Relatif tidak mahal, karena dapat dipakai berulang kali.
9)
Pertunjukan gambar dapat dipercepat atau diperlambat.
2.
Audio-Visual Gerak
Media
audio-visual gerak yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar
yang bergerak seperti :
a.
Film sebagai media audio-visual adalah film yang bersuara.
Slide atau film strip
yang ditambah dengan suara bukan alat audio-visual yang lengkap, karena suara
dan rupa berada terpisah, oleh sebab itu slide atau filmstrip termasuk media
audio-visual saja atau media visual diam plus suara. Film yang dimaksud disni adalah film sebagai alat
audio-visual untuk pelajaran, penerangan atau penyuluhan. Banyak hal-hal yang
dapat dijelaskan melalui film, antara lain tentang : proses yang terjadi dalam
tubuh kita atau yang terjadi dalam suatu industri, kejadian2 dalam alam, tata cara kehidupan di Negara asing,
berbagai industri dan pertambangan, mengajarkan sesuatu keterampilan, sejarah
kehidupan orang-orang besar dan sebagainya.
Film
merupakan media yang amat besar kemampuannya dalam membantu proses belajar
mengajar. Ada 3 macam ukuran film yaitu 8 mm, 16 mm dan 35 mm. Jenis pertama
biasanya untuk keluarga, tipe 16 mm tepat untuk dipakai di sekolah sedang yang
terakhir biasanya untuk komersial. Bentuk yang lama biasanya bisu. Suara
disiapkan tersendiri dalam rekaman yang bisanya terpisah. Sebuah film terdiri
dari ribuan gambar. Film yang baik adalah film yang dapat memenuhi kebutuhan
siswa dalam hubungannya dengan apa yang dipelajari. Oemar Hamalik (1985:104)
mengemukakan prinsip pokok yang berpegang kepada 4-R yaitu : “ The right film in the right place at the
right time used in the right way”.
b.
Video / VCD Video
sebagai media Audio-Visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer
dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan bias bersifat fakta maupun fiktif,
bias bersifat informative, edukatif maupun instruksional. Sebagian besar tugas
film dapat digantikan oleh video. Tapi tidak berarti bahwa video akan
menggantikan kedudukan film. Media
video Merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film. Yang banyak
dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD.
Kelebihan
video :
1)
Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat
2)
Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton
memperoleh informasi dari ahli-ahli/spesialis
3)
Menghemat waktu
4)
Bisa mengamati lebih dekat objek yang sedang bergerak
c.
Film Televisi, Selain film, televisi adalah media yang
menyampaikan pesan-pesan pembelajaran
secara Audio-Visual dengan disertai unsur gerak. Dilihat dari sudut jumlah penerima pesannya, televisi tergolong
ke dalam media massa. Selain
sebagai media massa, kita mengenal adanya program Televisi Siaran Terbatas
(TVST) atau Closed Circuit Television. Pada TVST sebagai suatu system
distribusi TV, alat pengirim dan alat penerima secara fisik dihubungkan dengan
kabel. Hubungan itu bisa antara sebuah kamera dan alat penerima di dalam ruang
yang sama, bisa pula beberapa kelas dihubungkan dengan satu sumber ruang yang
sama, sehingga penonton serentak dapat mengikuti program yang disiarkan.
Oemar
Hamalik (1985 : 134) mengemukakan : “Television
is an electronic motion picture with con joinded or attendant sound; both
picture and sound reach the eye and ear simultaneously from a remote
broadcast”. Definisi tersebut menjelaskan bahwa televisi sesungguhnya
adalah perlengkapan elektronik yang pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang
meliputi gambar dan suara. Maka televisi sebenarnya sama dengan film, yakni
dapat didengar dan dilihat. Media ini berperan sebagai gambar hidup dan juga
sebagai radio yang dapat dilihat dan didengar secara bersamaan.
Dilihat dari segi keadaannya, media
audiovisual dibagi menjadi dua, yaitu:
1)
Audiovisual Murni yaitu unsur suara maupun unsur gambar
berasal dari suatu sumber seperti film/video audio cassette.
2)
Audiovisual tidak murni yaitu unsur suara dan gambarnya
berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsur
gambarnya bersumber dari slide proyektor dan unsur suaranya bersumber dari tape
recorder.
Dilihat dari daya liputnya, media dibagi
menjadi dua,yaitu:
1)
Media dengan daya liput luas dan serentak. Penggunaan media
ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah siswa
yang banyak dalam waktu yang sama.
2)
Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat.
Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti,
film, sound slide, film rangkai, yang harus menggunakan tempat tertutup dan
gelap.
C. Karakteristik
Media Audio Visual
Adapun yang merupakan karakteristik media audio-visual,yaitu
sebagai berikut :
1.
Media Audio Visual mampu menghadirkan informasi atau pesan
dalam wujud gambar/visual dan suara secara riil, nyata.
2.
Media Audio Visual lebih mengutamakan Visual dari pada
suara, meskipun tidak bisa lepas dengan suara yang berperan melengkapi
informasi atau pesan visual.
- Informasi yang disampaikan dapat berupa gambar/visual fakta, kejadian nyata, ataupun sebuah fiksi/gagasan kreatif.
- Melalui Media Televisi, program audio visual dalam setiap kali siar atau tayang dapat ditonton oleh berjuta – juta orang dalam waktu yang sama.
- Media Audio Visual sementara ini masih dianggap sebagai media komunikasi dan informasi yang paling efektif dibanding dengan media komunikasi dan informasi yang lain (Media Cetak, Radio, dll )
- Informasi atau pesan yang dikemas dalam Program Audio Visual teknik penyebarannya dapat melalui media Televisi, Internet, VCD, DVD.
- Program yang dikemas dalam format VCD atau DVD dapat ditonton berulang-ulang dan mudah digandakan
- Setiap program audio visual selalu dibatasi oleh waktu/durasi.
9. Dampak/impact program audio visual
cukup tinggi, sehingga sebelum diedarkan atau disiarkan harus benar-benar tidak
ada kesalahan informasi. Jika terjadi kesalahan dan terlanjur disebarkan atau
disiarkan akan sulit untuk meralatnya.
10. Biaya untuk memproduksi program
audio visual relatif mahal.
11. Dalam memproduksi program audio
visual dilakukan dengan tahapan-tahapan yang sistimatis (Pra Produksi –
Produksi – Pasca Produksi)
D. Kelebihan Media Audio-Visual
Beberapa kelebihan
media audio-visual dalam proses pembelajaran yaitu sebagai berikut:
1.
Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat
verbalistis (dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka)
2.
Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera,
seperti:
a)
Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar,
filmbingkai, film atau model
b)
Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film
bingkai, film atau gambar
c)
Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu
dengan tame lapse atau high speed photografi
d)
Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa
ditampilkan lagi lewat rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara
verbal
e)
Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan
dengan model, diagram, dll
f)
Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim
dll) dapat di visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll.
3.
Media audio visual bisa berperan dalam pembelajaran tutorial.
E.
Kelemahan Media Audio-Visual
Pengajaran audio-visual juga
mempunyai beberapa kelemahan yang sama dengan pengajaran visual, yaitu :
1.
Terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses
pengembangannya dan tetap memandang materi audio-visual sebagai alat Bantu guru
dalam mengajar.
2.
Terlalu menekankan pada penguasaan materi dari pada proses
pengembangannya dan tetap memandang materi audio visual sebagai alat Bantu guru
dalam proses pembelajaran. Media yang beoriantsi pada guru sebernarnya
3.
Media audio-visual cenderung menggunakan model komunikasi
satu arah.
4.
Media audio-visual tidak dapat digunakan dimana saja dan
kapan saja, karena dalam penerapannya media audio visual
cenderung tetap ditempat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Media Audio-Visual adalah media yang
mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Bentuk media ini mempunyai kemampuan yang
lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yaitu Media Audio dan Media
Visual.
Dilihat dari segi keadaannya, media audiovisual dibagi
menjadi dua, yaitu :
1) Audio-visual Murni yaitu unsur suara
maupun unsur gambar berasal dari suatu sumber.
2) Audio-visual tidak murni yaitu unsur
suara dan gambarnya berasal dari sumber yang berbeda.
Dilihat dari daya liputnya, media
dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Media dengan daya liput luas dan
serentak. Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat
menjangkau jumlah siswa yang banyak dalam waktu yang sama.
2)
Media dengan daya liput yang terbata soleh ruang dan tempat. Media ini
dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti, film,
sound slide, film rangkai, yang harus menggunakan tempat tertutup dan gelap.
Setiap
media pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangan yang antara
lain,memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis dan
kelemahan pada media audio visual adalah terlalu menekankan pada penguasaan
materi dari pada proses pengembangannya.
Media
sebenarnya akan sangat membantu dalam mewujudkan tujuan pendidikan meskipun
banyak kekurangan yanng ada didalamnya. Maka diharapkan kekreatifitasan guru
dalam memilih media mana yang lebih cocok untuk diterapkan dalam kelas. Dalam
hal ini yang harus diperhatikan adalah materi yang akan disampaikan, situasi
kelas dan sarana pra sarana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar