Jumat, 12 Juni 2015

Makalah Psikologi Perkembangan Anak



BAB 1
PENDAHULUAN


A.      Latar belakang
Dalam psikologi modern, tingkah laku manusia dikaji dan diperlakukan dengan sudut pandang materialistik barat. Sedangkan spiritualistik atau komponen di dalamnya kurang dihargai. Dalam pandangan islam manusia dan segala makhluk yang ada dialam semesta merupakan ciptaan Allah SWT. Ia mengatur dengan aturan universal. Dalam pandangan islam, diciptakan dari dua komponen, materi dan spirit. Psikologi perkembangan islam yang mengkaji segala aspek perkembangan  manusia dari perspektif islam . Dengan demikian secara umum psikologi perkembangan islami memiliki kesamaan dengan objek studi dengan psikologi perkembangan, yaitu proses pertumbuhan atau perubahan manusia. Perkembangan berarti segala perubahan kualitatif dan kuantitatif yang menyertai pertumbuhan dan dan proses pematangan.
Dalam hal ini penulis membatasinya dengan perkembangan pada masa bayi. Yang membahas tentang perkembangan bayi secara  fisik, secara kognitif dan secara psikososial.
B.       Rumusan masalah
1.         Bagaimana perkembangan bayi secara fisik ?
2.         Bagaimana perkembangan bayi secara kognitif ?
3.         Bagaimana perkembangan bayi secara psikosiatif ?
C.      Tujuan 
1.         Untuk mengetahui perkembangan bayi secara fisik?
2.         Untuk mengetahui perkembangan bayi secara kognitif ?
3.         Untuk mengetahui perkembangan bayi secara psikosiatif ?


BAB II
PEMBAHASAN

A.      Perkembangan Masa Bayi
Perkembangan masa bayi berkembang sangat cepat dan dalam perkembangannya, terjadi secara bertahap dalam hal fisik, kognitif, dan psikososial.
1.        Perkembangan Fisik
Perkembangan bayi secara fisik dibahas dalam beberapa aspek, yaitu:
a.    Tinggi dan berat badan
Pada saat dilahirkan, panjang bayi rata-rata 50 cm, dengan berat 3,4 kg. Setelah bayi menyesuaikan dengan kegiatan makan melalui cara menghisap, menelan, dan mencerna fisiknya bertumbuh dengan cepat. Pada bulan-bulan pertama berat badan bertambah sekitar 5 hingga 6 ons per minggu. Pada usia 4 bulan berat badan naik dua kali. Pada tahun kedua rata-rata mengalami perlambatan. Dan pada usia 2 tahun berat badan sekitar 13 hingga 16 kg dengan tinggi sekitar 80 hingga 87 cm.
b.    Perkembangan reflek
Seifert dan Hoffnung (1994), menyebutkan ada 12 gerak refleks pada anak baru lahir, yaitu:
1)        Pernafasan, perkembangannya permanen dan signifikansinya memberikan oksigen dan membuang karbondioksida
2)        Menghisap, perkembangannya melemah serta menghilang pada usia 6 bulan dan signifikansinya mengarahkan anak pada payudara dan botol susu.
3)        Mencari, yaitu refleks terhadap sentuhan atau usapan lembut. perkembangannya secara gradual dibawah pengontrolan yang disengaja dan signifikansinya membantu anak untuk minum.
4)        Menelan, perkembanagannya permanen dan signifikansinya membantu anak menelan.
5)        Mengedip, perkembanagannya permenen dan signifikansinya memelihara mata dari cahaya terang.
6)        Biji mata, perkembangannya permanen dan signifikansinya memelihara dari cahaya terang dan penglihatan baik pada cahaya redup.
7)        Moro, yaitu  respon tiba-tiba akibat suara atau gerakan yang mengejutkannya perkembangannya yaitu gerakan lengan dan telapak tangan menghilang pada usia 6 bulan, tetapi reaksi terkejut berlangsung seumur hidup. Dan signifikansinya menunjukkan perkembangan normal dari system saraf.
8)        Memegang, atau mengenggam yaitu terjadi ketika sesuatu menyentuh tangan bayi,  perkembangannya  melemah pada usia 3 bulan, sukarela pada usia 6 bulan dan menghilang pada usia  1 tahun. Dan signifikansinya menunjukkan perkembangan normal dari system saraf.
9)        Penguatan leher, menghilang pada usia 2 tahun 3 bulan dan signifikansinya menunjukkan perkembangan normal system saraf.
10)    Babinski, menghilang pada usia 8 sampai 12 bulan dan signifikansinya perkembangan normal system saraf.
11)    Melangkah, menghilang pada usia 2 bulan lalu diaplikasikan dan signifikansinya perkembangan normal system saraf.
12)    Berenang, menghilang pada usia 4 hingga 5 bulan dan signifikansinya perkembangan normal system saraf.
Secara garis besar, 12 refleks tersebut dibagi dua. Pertama, refleks survival yaitu yang secara nyata berguna bagi fisik bayi. Kedua, refleks primitif yaitu tidak secara nyata berguna bagi fisik bayi.
c.    Pola makan dan minum
Bayi membutuhkan makanan yang mengandung protein, kalori dan mineral. Sesuai dengan berat badannya, bayi mengkonsumsi makanan lebih banyak dibandingkan orang dewasa atau anak-anak. Contoh, selama 3 bulan lebih bayi idealnya menerima asupan 2 ons cairan 0,5 kg berat badan. Dan anak usia 8 tahun  lebih hanya butuh  1/3 jumlah ini. Pemberian ASI pada bayi berarti memberi susu bersih serta mengimunisasi bayi dari penyakit. Setelah 6 bulan baru dikenalkan dengan makanan padat seperti beras, gandum atau buah yang disaring.
d.   Pola buang air
Ketika baru lahir, bayi belum mampu mengendalikan buang air, sehingga buang air setiap saat. Pada usia 4 bulan, interval buang air sudah bisa diramalkan. Dan pengendalian buang air besar rata-rata pada usia 6 bulan dan kebiasaan pengendalian terbentuk pada akhir masa bayi. Sedang pengendalian buang air kecil mulai usia 15 hingga 16 bulan, hingga akhir masa bayi pengendalian belum sempurna.
e.    Perkembangan keterampilan motorik
Yaitu gerakan-gerakan tubuh yang disengaja, otomatis, cepat dan akurat, yang dapat dikelompokkan menjadi dua, keterampilan motorik kasar dan keterampilan motorik halus. Keterampilan motorik kasar meliputi keterampilan otot-otot besar lengan, kaki, dan batang tubuh, seperti berjalan dan melompat. Perkembangan keterampilan motorik kasar selama masa bayi, yaitu:
1)        Mengangkat dagu atau kepala sambil tengkurap pada usia 1 bulan
2)        Mengangkat dada sambil tengkurap pada usia 2 bulan
3)        Duduk dengan bantuan pada usia 4 bulan
4)        Duduk tanpa bantuan pada usia 7 bulan
5)        Berdiri dengan bantuan pada usia 8 bulan
6)        Berdiri dengan berpegangaan pada perabot pada usia 9 bulan
7)        Merangkak pada usia 10 bulan
8)        Berjalan dengan dibimbing pada usia 11 bulan
9)        Berusaha berdiri sendiri pada usia 12 bulan
10)    Naik taangga pada usia 13 bulan
11)    Berdiri sendiri pada usia 14 bulan
12)    Berjalan pada usia 15 bulan
13)    Naik turun tangga tanpa bantuan pada usia 18 bulan
14)    Dapat lari dan dapat berjalan mundur pada usia 24 bulan.
Keterampilan motorik halus, meliputi otot-otot kecil yang ada di seluruh tubuh, seperti menyentuh dan memegang. Pada saat baru lahir bayi mengalami kesulitan dalam mengontrol keterampilan motorik halusnya. Dan mereka sering gagal untuk mengenggam objek tertentu.
f.     Perkembangan sensor
Semua informasi yang datang kepada bayi adalah melalui indra. Sehingga  indra-indra itu berfungsi untuk mendeteksi, mentransduksi dan meneruskan semua informasi yang datang.
g.    Pengecapan
Bayi baru lahir telah peka terhadap rasa. Bayi lebih menyukai rasa manis dibandingkan air tawar. Sehingga mereka memperlihatkan ekspresi senyum setelah diberi larutan manis dan akan mengerutkan lidahnya bila diberi larutan asam.
h.    Pendengaran
Bayi dapat mendengar bunyi walau tidak sebaik orang dewasa. Dan setelah 3 hari kelahirannya bayi telah dapat membedakan suara-suara ucapan baru didengarnya dan suara-suara ucapan lama didengarnya.
i.      Penglihatan
Ketajaman penglihatan bayi berkisar 10 hingga 30 kali rendah penglihatan orang dewasa normal (20/20). Dan ini terus meningkat dengan cepat sepanjang tahun pertama dan sejak usia 6 bulan hingga 1 tahun ketajaman visual bayi mendekati penglihatan orang dewasa normal bahkan lebih baik, yakni 20/100.
j.      Perkembangan otak
Pada saat masih dalam kandungan telah terbentuk sekitar 1,5 miliar sel-sel saraf/menit. Saat dilahirkan bayi berkemumgkinan memiliki semua sel-sel otak, namun belum matang dan jaringan urat saraf masih lemah, dengan berat 25% dari berat otak dewasa. Namun itu terus tumbuh cepat dan dramatis mencapai kematangan seiring pertumbuhan fisiknya.

2.        Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif adalah perkembangan yang berkaitan dengan pengetahuan.
a.    Perkembangan kognitif menurut pandangan Piaget
Piaget meyakini bahwa pemikiran seorang anak berkembang melalui serangkaian tahap pemikiran dari masa bayi (tahap sensoris-motorik) hingga masa dewasa. Yang dibagi menjadi 6 subtahap, yaitu:
1)      Early refleks, pada usia 0-1 tahun dengan karakteristik berupa kepercayaan atas refleks bawaan sejak lahir untuk mengetahui lingkungan; asimilasi dari semua pengalaman refleks; menelan, menyusu.
2)      Primary circular reactions, pada usia 1-4 tahun dengan karakteristik akomodasi refleks; bayi mengulang reaksi yang bersifat sederhana.
3)      Secondary circular reactions, pada usia 4-8 tahun karakteristiknya tindakan yang diulang sudah terfokus pada objek.
4)      Combined secondary circular reactions, pada usia 8-12 tahun dengan karakteristik sudah menguasai respond dan mengkombinasikan tindakan dengan tindakan yang telah diperoleh sebelumnya.
5)      Tertiary circular reactions, pada usia 12-18 tahun dengan karakteristik anak mulai aktif dengan reaksi yang bersifat “trial and error” untuk mempelajari objek-objek yang ada di sekitarnya.
6)      The first symbol, pada usia 18-24 tahun dengan karakteristik dari taraf sensoris-motorik menjadi taraf simbolis.
b.    Perkembangan kognitif menurut pandangan kontemporer
Percaya bahwa perkembangan kognitif, seperti kemampuan dalam memberikan perhatian, menciptakan simbolisasi, meniru dan kemampuan konseptual, telah dimiliki bayi lebih awal.


1)      Persepsi bayi  terhadap bentuk
Berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa sel kortikal (yang mendeteksi bentuk) telah bekerja sejak awal, sehingga bayi sudah dapat melihat benda. Sekitar 3,5 minggu bayi kagum dengan mata. Pada usia 1-2 bulan, bayi memperhatikan kontur. Pada usia 2 bulan lebih, bayi mulai membedakan wajah, mulut dan gerakannya menjadi titik perhatian. Pada usia 5 bulan bayi mendeteksi gambar lain dari wajah. Setelah 6 bulan mulai bisa membedakan wajah yang asing dan yang akrab dengan matanya. Karena sejak lahir sudah mampu membedakan benda, maka dapat dipahami bahwa bayi dilahirkan dengan membawa daya pilih.
2)      Persepsi terhadap kedalaman
Merupakan kemampuan untuk memandang dunia atau objek dalam tiga dimensi dan untuk merasakan jarak.
3)      Perkembangan konsepsi adalah Proses penggambaran idea tau proses berpikir.
4)      Perkembangan memori
Pandangan kontemporer mmpercayai jika kemampuan memori bayi telah mulai berkembang jauh lebih awal bahkan sebelum kelahiran.
5)      Perkembangan bahasa
Bayi memiliki kemampuan berbahasa yang dapat berkembang dengan sangat cepat, sejak lahir bayi sudah aktif memproduksi bunyi, sekalipun bukan bahasa. Suara pertama yang diucapkan bayi baru lahir adalah tangisan. Dan pada bulan-bulan pertama bayi juga banyak mengeluarkan suara-suara sederhana. Perkembangan bahasa selama masa bayi, yaitu:
Pada usia 4 minggu, berupa tangisan ketidaksenangan. Pada usia 12 minggu, mendengkur pulas. Pada usia 20 minggu, bunyi vocal menyatakan ocehan pertama. Pada usia 6 bulan, ocehan lebih baik. Pada usia 12 bulan, ocehan meliputi nyanyian. Pada usia 18 bulan, mengucapkan kosakata 3 sd 50 kata. Pada usia 24 bulan, mengucapkan kosakata antara 50 sd 300 kata.

3.        Perkembangan Psikososial
Berhubungan dengan perubahan perasaan atau emosi dan kepribadiaan serta perubahan dalam bagaimana individu berhubungan dengan orang lain. Beberapa hal yang berhubungan dengan perkembangan psikososial diantaranya:
a.    Perkembangan emosi
Perkembangan emosi bayi berawal dari awal kelahiran 0-1 bulan berupa ekspresi emosi berupa senyuman sosial. Pada usia 3 bulan berupa senyum kesenangan. Pada usia 3-4 bulan, kehati-hatian. Pada usia 4 bulan, keheranan. Pada usia 4-7 bulan, kegembiraan dan kemarahan. Pada usia 5-9 bulan, ketakutan. Dan  pada usia 18 bulan, ekspresi malu.
b.    Perkembangan temperamen
Merupakan aktivitas fisik dan emosional serta merespons. Dan konsistensi tempramen ini ditentukan oleh faktor keturunan, kematangan, dan pengalaman, serta pola pengasuhan orang tua. Misal, anak 2 tahun digolongkan sebagai pemalu dan penakut, akan tetap menjadi anak pemalu dan penakut pada usia 8 tahun
c.    Perkembangan attachment
Tahap-tahap pembentukan attachment adalah:
1)      Tahap indiscriminate sociability terjadi pada usia 0-2 bulan, yaitu bayi tidak membedakan antara orang-orang dan merasa senang, atau menerima dengan senang orang yang dikenal dan tidak dikenal.
2)      Tahap attachment is the makin terjadi pada usia 2-7 bulan, yaitu bayi mulai mengakui dan menyukai orang-orang yang dikenal, tersenyum pada orang yang lebih dikenal.
3)      Tahap Specific, clear-cut attachment terjadi pada usia 7-24 bulan, bayi telah mengembangkan keterikatan dengan ibu atau pengasuh pertama lainnya.
4)      Tahap goal-coordinated partenerships terjadi pada usia 24-seterusnya, bayi tidak merasa sedih selama berpisah dari ibu atau pengasuh pertamanya.

d.   Perkembangan rasa percaya
Bayi yang memiliki rasa percaya dalam dirinya cenderung memiliki rasa aman dan percaya untuk mengekplorasi lingkungan yang baru. Sebaliknya, bayi yang memiliki rasa tidak percaya cenderung tidak memiliki harapan-harapan positif.
e.    Perkembangan otonomi
Setelah memperoleh kepercayaan dari pengasuh mereka, bayi menemukan bahwa prilaku mereka adalah milik mereka  sendiri. Mereka mulai menyatakan rasa mandiri atau otonomi mereka.

   

BAB IV
KESIMPULAN

 Pada fase hidupnya bayi melalui proses perkembangan baik secara fisik, secara kognitif, dan psikososial. Jika ditilik dari segi fisik perkembangan bayi  secara garis besar dipengaruhi oleh kerja saraf sensorik dan motorik, melalui perkembangan dari pendengaran bayi, penglihatan, pengecapan, ataupun tinggi dan berat badan bayi. perkembangan bayi secara kognitif berkaitan dengan pengetahuan pemikiran seorang bayi. Pandangan kontemporer mempercayai jika kemampuan memori bayi telah mulai berkembang jauh lebih awal bahkan sebelum kelahiran. Perkembangan bayi secara kognitif dapat di lihat dari perkembangan bahasa, persepsi bayi terhadap objek dan sebagainya. Sedangkan perkembangan bayi secara psikososial dapat di amati dan dipahami  dari  perasaan atau emosi, kepribadiaan serta perubahan dalam bagaimana individu berhubungan dengan orang lain.
 Jadi secara umum perkembangan pada masa bayi meliputi perkembangan secara kuantitatif dan kualitatif. Dan pada proses perkembangannya bayi membutuhkan perhatian khusus dari pengasuhnya, terutama kedua orangtuanya. Karena pengasuh ataupun orangtua yang akan mempengaruhi stimulasi awal terhadap perkembangan selanjutnya.




DAFTAR PUSTAKA

Desmita. 2008. Psikologi Perkembangan. Bandung: Rosda Karya
Hasan, Aliah B. Purwakania.2006. Psikologi Perkembangan Islami. Jakarta: Raja     Grafindo Persada
L, Zulkifli. 1986. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya

















 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar